Banyak orang yang bilang kalo cinta pertama itu sulit untuk dilupakan, dari mulai orangnya sampai rasanya yang bikin hati engga karuan, bisa dibilang cinta pertama itu sama seperti supir bajay, yang kalo mau belok, cuman dia dan tuhan yang tau. Begitulah cinta engga ada yang tau kapan dia akan datang dan kapan dia akan pergi. Kita cuman sebagai media yang hanya bisa merasakan kehadirannya.
Namanya juga cinta, merasakan sakit adalah hal yang biasa terjadi. Dulu waktu gue masih duduk di bangku kelas 4 Sd gue pernah ngerasain yang namanya jatuh cinta. Mungkin cinta datang lebih awal untuk gue, tapi jelas itulah pertama kali gue ngerasain rasanya jatuh cinta untuk yang pertama kali.
Kisah gue dimulai dari waktu gue menjadi anak pindahan baru atau yang biasa disebut anak baru di Sd itu. Pertama kali gue masuk sekolah, gue menjadi bahan perhatian dari anak anak yang lainnya, disana cuman ada dua kemungkinan. pertama, anak anak ngeliatin gue karna baju seragam sekolah yang beda sendiri dan kedua, apa emang karna keunyuan gue yang menarik perhatian anak anak yang lainnya ? Gue yakin sih yang kedua. fix yang kedua.
Dari sekian banyak mata yang mengarah ke gue (azeek) mata gue tertuju pada satu cewek yang menarik perhatian gue, dia cantik dan tetap seperti itu. Gue kenal dia, dia adalah tetangga depan rumah gue, tapi gue cuman tau itu, gue sama dia engga pernah bicara sebelumnya, se-sekalinya paling kita hanya saling melontar senyum jika berpapasan. Entah kenapa gue suka cara kita bertegur sapa.
Senyumannya yang manis dan bola matanya yang indah sering kali membuat gue kehilangan kata kata untuk sekedar menyapanya. jangankan berbicara, melihatnya dari jarak 5 meter aja gue suka salting gimana gitu. Payah..
Biasanya orang secara engga langsung akan sadar jika sedang diperhatikan, dan itulah yang gue lakukan disekolah, gue selalu
menantikan kesempatan untuk mencuri-curi perhatiannya. Berharap kalo dia
ngeliatin balik ke arah gue. Mata gue selalu berusaha menarik perhatiannya. Iya gitu aja terus, tapi dianya mah cuek, boro boro ngeliat balik kearah gue, kan sedih.
Pernah sesekalinya ketika dia ngeliatin
balik kearah gue, dan saat itu gue seneng banget, karna setelah sekian lama gue berusaha untuk mencuri perhatiannya akhirnya berhasil juga, dan semenjak itu hampir setiap hari gue sering bertatapan mata sama dia, dan hampir setiap hari
juga setiap pulang sekolah gue loncat ketempat tidur dengan girang,
“Krek”
Bunyi apa itu ? kata gue dalem hati,
Awalnya gue mengira itu
suara tokek, wah bisa hoki nih gue denger suara tokek #kataorangdulusihgitu. Tapi
engga mungkin, tokek kalo bunyi tuh 3 kali. Ini cuman satu kali dan itu juga pendek
durasinya. Tapi yaudahlah gue engga peduliin lagi, mungkin suara tetangga
sebelah kali, kejedot tembok.
Semangat gue masih
membara saat itu, ketika sore mulai tiba, gue langsung mandi dan berniat untuk
main kerumahnya, ya sekedar ngobrol-ngobrol aja gitu. Gue
melihat sekitar, rombongan ibu yang biasa ngerumpi belom pada keluar, disana
cuman ada gue dan seekor kucing yang sibuk mengeong disamping gue.
Disaat gue berjalan menuju kedepan rumahnya, ternyata si kucing itu ngikutin gue dan terus mengeong kearah gue. Wah ini bakalan
jadi pengrecok nih, kata gue. Gue mencoba
menyingkirkan dengan perlahan kucing itu kepinggiran jalan, dan tetap aja dia
balik lagi ngikutin gue lagi.
kan gue udah bilang cing,
“jangan batu, jangan ngikutin gue gitu!” kata gue sama si kucing itu
Kucing itu cuman
menjawab “meongg” dengan muka yang sedikit menantang. Ini kucing kok
lama-lama songong ya, cara halus udah gue cobain tapi dia makin jadi, bikin
emosi gue aja nih kucing.
“cing gue bilangin nih
ya sekali lagi, cabut gak lo dari belakang gue atau gue tendang kejang-kejang lo
nanti” kata gue dengan nada yang sedikit serius.
Lagi-lagi itu kucing
pala batu banget, dia cuman jawab “meong” Wah bener nih kucing
nantangin gue, akhirnya gue membalikan badan gue dan berusaha menggeretak itu
kucing dengan pura-pura mau nendang dia.
“bleeetak”
terdengar
suara kaki gue yang mengepak jalanan, ini gertakan pertama yang gue lakukan,
kucing itu cuman merespon “meong” Astagaaaa, bener-bener
nih ya kucing, batu banget! Lo nantangin gue ? oke.. gue terima tantangan lo
cing! Rasain ini!!! Seketika gue melayangkan kaki gue kearahnya.
Cyiiaaaatttttttttttt…
Ebuset, itu kucing
sarap. Dia bukannya kabur malah nyakar gue, ini namanya bukan gue yang nyerang,
tapi gue diserang. Wah bener ini kucing sarap nantangin gue. Dan terjadilah
pertatapan mata serius antara gue dan kucing gila itu.
Sekali lagi gue
melakukan gertakan dengan mengepakkan kaki gue kejalanan, dengan harapan kucing
itu takut, tapi setelah gue menggertak dia malah masang posisi siap untuk
mencakar. Untuk kedua kalinya gue
melayangkan kaki gue kearahnya, dan untuk kedua kalinya juga kaki gue kena
cakarannya, Aihh perih juga yak rasanya, kata gue dalem hati.
“Meonggggrrrrrr” Terdengar suara dia
geretak gue.
Ga gentar boss!! Kata
gue. Sambil menahan sakit gue kembali melayangkan kaki gue kearahnya, dan
seketika dia langsung menyerang gue dengan cakaran yang bertubi-tubi.
Wah ini mah kucing ga
normal kata gue, kaburrrr…..
AWAS LO YA CING!! TUNGGU PEMBALASAN GUE!! kata gue sambil masuk rumah.
Setelah pertempuran gue dengan kucing yang menggagalkan rencana gue, yang gue butuhkan saat itu adalah selonjoran dikasur kesayangan gue. Akhirnya gue langsung
lari kekamar dan loncat kekasur kesayangan gue dan disinilah kesialan
gue selanjutnya datang.
Saat gue mendarat diatas kasur, kasurnya itu roboh, dan
kali ini gue ga bisa berusaha untuk kuat lagi, karna ini sakitnya double
broh... Suara “krek” tidak lagi
terdengar, melainkan suara “bletak… pretek-pretek” yang gue dengar. Itu adalah mix dari
suara tempat tidur yang roboh dan badan gue yang mulai rapuh.
Sejak itu gue jadi trauma dan takut sama kucing, dan beberapa saat setelah itu dia pindah rumah dan sekolah juga. dan parahnya gue belum sempet bilang kalo gue suka sama dia dan dia adalah cinta pertama gue. hmm..
Setelah beranjak dewasa, trauma gue dan rasa takut gue sama kucing menghilang. Malahan sekarang gue memelihara beberapa kucing dirumah. dan sekarang gue menjadi salah satu pecinta kucing. Kenapa ? karna cinta yang datang setelahnya itu jatuh pada cewe yang suka banget sama kucing. Semenjak kita bersama kita melihara kucing sama sama, merawatnya dan menjaganya dan menyayanginya sepenuh hati... Sama seperti hubungan kita pada saat itu. tapi HAHAHA udah putus.
SEKIAN.
SEKIAN.